SETIAP pergantian pemimpin Negara di Indonesia selalu ditandai hal-hal yang merugikan rakyat. Setiap masa menghadapi masalah yang berbeda-beda sesuai dengan karakter yang diberikan oleh pemimpin negaranya.Begitupun dengan masa reformasi sekarang ditandai oleh maraknya teror bom dan aksi kekerasan.
Selama awal bulan februari 2001 telah terjadi pembunuhan terhadap 33 orang guru di Aceh. Isu terorisme dan aksi kekerasan tidak hanya terjadi di Indonesia tetapi Negara-negara tetangga seperti di Malaysia,Filipina dan Negara-negara timur tengah.
Isu terorisme yang terjadi di Indonesia membuat perusahaan-perusahaan asing termasuk perusahaan Amerika yang ada di negeri itu merasa khawatir. Karena itu tidak aneh bila masalah terorisme kemudian menjadi agenda dalam pertemuan bilateral maupun internasional.
Amerika merasa perlu membantu Indonesia dalam menyelamatkan asset-aset perusahaan sehingga keamananya terjamin . tapi sekarang tampaknya amerika pun mempunyai masalah yang jauh lebih besar ketimbang Indonesia. Pengeboman world trade center dan pentagon harusnya membuat amerika malu untuk tidak lagi campur tangan terhadap urusan dalam negeri Negara lain.
Sang perusak
Alur drama chaostik di amerika serikat mulai terlihat akan kemana ujungnya. Reruntuhan gedung WTC dan pentagon hanyalah harga yang harus dibayar untuk membangun sebuah image: islam itu musuh, islam itu teroris.
Mau tak mau kesimpulan itui harus ditelan. Karena, AS yang marah membutuhkan tertuduh dijadikan kambing hitam. Dan, anehnya umat islam yang harus jadi korban.
Di harlem, manhattan, seorang muslimah berjilbab ditikam pisau. Di Brooklyn, new York, tiga anak perempuan pas keluar dari masjid diserang gerombolan orang. Jilbab mereka dilucuti. Di bridgeview, chichago, massamenyerang sebuah masjid. Di texas jendela masjid hancur ditimpuki orang. Sentiment anti islam ini menjalar hingga keluar amerika. Ke kanada ke Australia.
Tekanan terhadap umat islam semakin deras setelah AS menuduh Usamah bin laden sebagai orang yang harus bertanggung jawab atas serangan bom pesawat itu. Afghanistan di serang. “kita akan memimpin dunia melawan terorisme hingga mencapai kemenangan” teriak bush emosional. Rusia mengamini. Cina mendukung. Jepang, inggris, jerman, perancis, Bulgaria, dan fillipina ikut menyambut teriakan itu. Bahkan, kuba, musuh besar AS, berbuat serupa. Semua sepakat mengobarkan perang melawan sang teroris.
Benarkah usamah teroris itu? tiada bukti!